Bagi gw, kebebasan itu adalah sebuah anugrah yang diciptakan
Tuhan untuk kita nyaman dengan apa yang kita punya dan lakukan hari ini. Semua
orang berhak untuk itu ketika ia memang tidak memiliki orang-orang yang perlu
dipertanggungjawabkan. Tapi ketika kamu mempunyai orang-orang yang perlu
dipertanggungjawabkan, seperti orang tua, keluarga, teman, sahabat, pacar atau
siapapun. Maka dengan itu juga secara otomatis kebebasan yang kamu dapatkan itu
sangat perlu dipertanggungjawabkan.
Begitu juga dengan berkomunikasi dengan orang-orang sekitar
saat bertemu di tiap harinya, walau hari ini pasti akan tertutup oleh besok,
tapi besok orang-orang akan menganggap bahwa itu adalah bagian dari sebuah
sejarah yang terkadang perlu dipertanggungjawabkan kebenarannya. Inilah yang
masih banyak disepelekan banyak orang, apalagi di saat dunia mulai modern
seperti ini. Manusia bebas berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan
saja dengan cara yang bagaimana saja. Tentu perubahan dulu hingga kini tidak
terlepas dari sebuah keluarga baru di dunia media yaitu internet, plus media sosial yang sangat
memfasilitasi untuk kita saling berkoneksi.
Dilihat dengan aspek-aspek diatas maka gw remaja berumur 22
tahun selalu berhati-hati melakukan komunikasi dengan manusia lainnya, terlebih
jika itu dilakukan di dunia maya. Gw sangat sadar ketika diskusi, curhat,
ngobrol, update status, dll itu dapat mempengaruhi keadaan disekitar gw. Walau
sebenarnya hal tersebut tidak mudah, tapi setidaknya gw mencoba untuk
benar-benar menjaga komunikasi yang akan dilakukan.
Setiap harinya, gw selalu mencoba berkomunikasi dengan
orang-orang sekitar yang memang gw anggap perlu berkomunikasi, jika tidak lebih
baik tidak berkomunikasi. Bebas yang gw punya itu punya aturan. Seperti yang
sudah gw jelasin diatas bahwa gw selalu mempunyai tanggung jawab terhadap orang
sekitar, itu berlaku selama gw hidup. Jadi bagi mereka yang tidak ingin adanya
aturan, ya silahkan lebih baik tidak hidup di dunia ini.
Intinya bagi gw bahwa komunikasi itu tidak akan pernah bisa
dihentikan, karena seperti pada hakikatnya bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Tapi ketika bebas berkomunikasi itu membuat para generasi seumur gw ini menjadi
sebuah makna yang “kelewatan”, maka berarti mereka tidak akan pernah bisa menghargai
dirinya dan orang lain.
Salam,
Mirza
(Tulisan ini dibuat untuk
kompetisi “Bebas Ngeblog Bareng Indosat Mobile” dengan tema ‘Komunikasi Lengkap
Seharian‘. Sebuah pendeskripsikan apa arti bebas komunikasi seharian buat gw
dalam tulisan yang telah dimasukan ke blog www.mirzabasyiruddin.blogspot.com )